Belakangan ini saya mulai menganggap banyak orang yang gagal dalam berpikir, termasuk saya yang tidak habis pikir, bagaimana bisa seorang yang jelas-jelas berstatus sebagai tersangka justru dibela oleh para pengikutnya, hingga ayahnya yang notabene seorang pemuka agama yang pastinya mempunyai nama baik dan tersohor dilingkungan tempat tinggalnya Minggu ini saya dibuat tidak habis pikir hingga gagal berpikir oleh berita pencabulan yang dilakukan disekolah yang notabene berbasis agama. Gilanya, yang melakukan pencabulan adalah anak seorang pemuka agama yang mungkin disegani diwilayah tersebut. Bahkan ada video yang beredar dimana pemuka agama tersebut meminta kepada polisi yang datang agar anaknya tidak ditangkap (lha ??). Keterkejutan saya tidak hanya sampai dititik itu. Beberapa hari kemudian diberitakan kalau kepolisian sampai harus mengepung pondok pesantren selama beberapa jam untuk melakukan penjemputan kepada tersangka, bahkan ada polisi yang sampai harus disiram air pan...
Ironi pendidikan terjadi ketika apa yang kita pelajari, tak selalu sama dengan apa yang akan kita kerjakan nanti. Seakan percuma semua yang telah kita pelajari ketika pekerjaan tak mengharuskan kita mengetahui apa yang telah kita pelajari. Terjadi ketika mereka yang kuliah hanya untuk memenuhi keinginan orang tuanya saja, tanpa berpikir lbih jauh apa untuk mengembangkan hal hal yang di sukai. Ketika seseorang hanya di hargai dari latar belakang pendidikan, bukan kinerja dan kontribusi ketika bekerja. http://rahmatsolihien.blogspot.com/2013/03/makalah-pendidikan.html Ketika mereka yang berhasil lulus dari kuliah berujung dengan kata pengangguran juga. Seakan pendidikan tak menjamin bahwa mereka bisa mendapatkan pekerjaan layak. Pendidikan menjadi ironi paling parah ketika mereka yang kuliah justru berakhir di meja toko orang tuanya. Seakan membuang percuma keringat orang tuanya.. Bagi mereka yang kuliah hanya untuk mencari gelar, bukan un...