Langsung ke konten utama

Berhenti Berfikir

  Belakangan ini saya mulai menganggap banyak orang yang gagal dalam berpikir, termasuk saya yang tidak habis pikir, bagaimana bisa seorang yang jelas-jelas berstatus sebagai tersangka justru dibela oleh para pengikutnya, hingga ayahnya yang notabene seorang pemuka agama yang pastinya mempunyai nama baik dan tersohor dilingkungan tempat tinggalnya Minggu ini saya dibuat tidak habis pikir hingga gagal berpikir oleh berita pencabulan yang dilakukan disekolah yang notabene berbasis agama. Gilanya, yang melakukan pencabulan adalah anak seorang pemuka agama yang mungkin disegani diwilayah tersebut. Bahkan ada video yang beredar dimana pemuka agama tersebut meminta kepada polisi yang datang agar anaknya tidak ditangkap (lha ??). Keterkejutan saya tidak hanya sampai dititik itu. Beberapa hari kemudian diberitakan kalau kepolisian sampai harus mengepung pondok pesantren selama beberapa jam untuk melakukan penjemputan kepada tersangka, bahkan ada polisi yang sampai harus disiram air pan...

Berhenti Berfikir

 


Belakangan ini saya mulai menganggap banyak orang yang gagal dalam berpikir, termasuk saya yang tidak habis pikir, bagaimana bisa seorang yang jelas-jelas berstatus sebagai tersangka justru dibela oleh para pengikutnya, hingga ayahnya yang notabene seorang pemuka agama yang pastinya mempunyai nama baik dan tersohor dilingkungan tempat tinggalnya

Minggu ini saya dibuat tidak habis pikir hingga gagal berpikir oleh berita pencabulan yang dilakukan disekolah yang notabene berbasis agama. Gilanya, yang melakukan pencabulan adalah anak seorang pemuka agama yang mungkin disegani diwilayah tersebut. Bahkan ada video yang beredar dimana pemuka agama tersebut meminta kepada polisi yang datang agar anaknya tidak ditangkap (lha ??).

Keterkejutan saya tidak hanya sampai dititik itu. Beberapa hari kemudian diberitakan kalau kepolisian sampai harus mengepung pondok pesantren selama beberapa jam untuk melakukan penjemputan kepada tersangka, bahkan ada polisi yang sampai harus disiram air panas.

Lalu pertanyaannya, kenapa ada pembelaan dari orang-orang untuk mereka yang salah ?

Mengapa yang salah justru malah terkesan dilindungi ?

Media pun mulai ramai membahas kasus pencabulan tersebut, hingga diketahui bahwa kasus pencabulan di pondok pesantren tersebut sebelumnya pernah dilaporkan pada tahun 2018, dan sempat dilakukan penghentian penyidikan, hingga pada tahun 2019 ada laporan kembali yang kemudian diproses hingga polisi menetapkan pelaku sebagai tersangka, yang berarti selama 2019 sampai dengan 2022 polisi tidak berhasil menangkap pelaku.

Preseden buruk

Kealpaan polisi yang membiarkan tersangka selama dua tahun berkeliaran tentunya menjadi preseden buruk dalam penegakan hukum di Indonesia, padahal dalam teorinya semua adalah sama dimata hukum.

Sikap pembelaan yang dilakukan para santri yang menghalangi polisi ketika menjemput tersangka, dalam pandangan saya menunjukkan betapa kerdilnya logika berpikir mereka yang fanatik secara buta. Fanatisme sempit merenggut cara berpikir dan logika sederhana, apalagi jika sudah berbau agama, barang seksi yang sering dijadikan issue untuk memecah belah bangsa. Pemuka agama bukanlah Tuhan yang tidak berdosa, suara mereka bukan sabda Tuhan yang harus diiyakan dan didengarkan. Toh mereka juga manusia, yang pastinya tidak luput oleh noda dan cela.

gbr : istock

Komentar