Belakangan ini saya mulai menganggap banyak orang yang gagal dalam berpikir, termasuk saya yang tidak habis pikir, bagaimana bisa seorang yang jelas-jelas berstatus sebagai tersangka justru dibela oleh para pengikutnya, hingga ayahnya yang notabene seorang pemuka agama yang pastinya mempunyai nama baik dan tersohor dilingkungan tempat tinggalnya Minggu ini saya dibuat tidak habis pikir hingga gagal berpikir oleh berita pencabulan yang dilakukan disekolah yang notabene berbasis agama. Gilanya, yang melakukan pencabulan adalah anak seorang pemuka agama yang mungkin disegani diwilayah tersebut. Bahkan ada video yang beredar dimana pemuka agama tersebut meminta kepada polisi yang datang agar anaknya tidak ditangkap (lha ??). Keterkejutan saya tidak hanya sampai dititik itu. Beberapa hari kemudian diberitakan kalau kepolisian sampai harus mengepung pondok pesantren selama beberapa jam untuk melakukan penjemputan kepada tersangka, bahkan ada polisi yang sampai harus disiram air pan...
Valencia secara resmi mengumumkan
pemutusan kontrak Juan Antonio Pizzi dan jajarannya sebagai pelatih kepala di
klub berlambang kelelawar tersebut. Pizzi, yang tadinya di kontrak hingga 2015
kemungkinan akan di gantikan oleh pelatih Rio Ave Nuno Esprito Santo
Nama Nuno Esprito Santo sendiri
merupakan rekomendasi dari Jorge Mendes, agen pemain yang selama ini merupakan
tangan kanan Peter Lim, yang hingga tulisan ini di buat masih berkutat dengan
beberapa dokumen untuk pengambilalihan Valencia. Jika resmi menjadi
pelatih Valencia, Nuno akan menjadi pelatih Portugal pertama yang akan
menangani Valencia, yang tentunya di harapkan mampu berbuat lebih banyak untuk
Valencia, setidaknya mampu untuk menyamai Pizzi. Track record Nuno sendiri
tidaklah buruk, setidaknya dalam dua tahun terakhir ia mampu membawa Rio Ave menjadi
finalis taca de Portugal
(Piala Raja di Portugal) dimana di kedua final tersebut, ia harus mengakui
keunggulan Benfica.
Banyak yang mungkin menyayangkan
keputusan tersebut, mengingat di bawah Pizzi, Valencia bermain dengan cukup
baik, semifinal Europa League dan peringkat 8 di klasemen akhir tak cukup bagi
Pizzi untuk tetap di Mestalla. Bagi saya, walaupun hanya setengah musim, Pizzi
mampu menunjukkan kelasnya sebagai pelatih. Intensity, adalah hal yang selalu
di tekankannya dan baginya merupakan dasar utama dalam sepak bola. Come 5-0
melawan Basel
hingga 3-1 melawan Sevilla merupakan hal yang paling tak terlupakan bagi
Valencianista. Belum lagi keberhasilan Pizzi memoles Paco Alcacer -yang notabene merupakan produk asli akademi Valencia-
menjadi salah satu striker yang menakutkan di Eropa. Peningkatan performa
Feghouli hingga Pablo Piatti dan Antonio Barragan juga tak lepas dari tangan
dingin Pizzi. Ya, dalam waktu setengah
musim, Pizzi memberikan beberapa momen yang tak terlupakan bagi Valencia
dan mewariskan pemain pemain yang tengah berada di puncak performa nya dengan
kondisi mental yang baik.
Well, thx Pizzi, and Graciass… !!
Komentar
Posting Komentar