Belakangan ini saya mulai menganggap banyak orang yang gagal dalam berpikir, termasuk saya yang tidak habis pikir, bagaimana bisa seorang yang jelas-jelas berstatus sebagai tersangka justru dibela oleh para pengikutnya, hingga ayahnya yang notabene seorang pemuka agama yang pastinya mempunyai nama baik dan tersohor dilingkungan tempat tinggalnya Minggu ini saya dibuat tidak habis pikir hingga gagal berpikir oleh berita pencabulan yang dilakukan disekolah yang notabene berbasis agama. Gilanya, yang melakukan pencabulan adalah anak seorang pemuka agama yang mungkin disegani diwilayah tersebut. Bahkan ada video yang beredar dimana pemuka agama tersebut meminta kepada polisi yang datang agar anaknya tidak ditangkap (lha ??). Keterkejutan saya tidak hanya sampai dititik itu. Beberapa hari kemudian diberitakan kalau kepolisian sampai harus mengepung pondok pesantren selama beberapa jam untuk melakukan penjemputan kepada tersangka, bahkan ada polisi yang sampai harus disiram air pan...
Sifat manusia itu seperti keping mata
uang dengan dua sisi yang bertolak belakang. Tak pernah dipertemukan, namun di
persatukan dalam satu keping kehidupan, dengan sebuah emosi dan pikiran.
Kadang, mereka yang terlihat tertawa
riang butuh diam, butuh ketenangan. Hal yang mungkin tak ditonjolkan, namun
mengendap jauh di dalam, terselubung dan enggan untuk di keluarkan. Entah itu
karena dianggap memalukan, atau mungkin karena sebuah alasan yang tak bisa di
ungkapkan.
Mirip kepalsuan ?? Atu mungkin
dagelan ?? Bukan..
Itu hanya sifat yang terpendam
jauh di dalam, ia bergerak perlahan, menunggu waktu yang tepat untuk di
keluarkan, lalu di hanyutkan dalam ruang gelap bernama kesendirian, untuk memandang
lebih jauh arti dari sebuah pertanyaan pertanyaan yang terkadang lewat dalam
pikiran, menganggu, selalu ingin di bantah namun tak pernah terelakkan..
Dan pada akhirnya, hakikat itu
mengatakan bahwa setiap manusia butuh ketenangan, bermeditasi dalam ruangnya
sendiri, untuk menuntut satu hal kecil yang bernama kedamaian, bukan hanya menuntut
sebuah kesenangan yang hanya akan membawa senyum yang bersifat sementara dan
sesaat.
Karena kesenangan hanya akan
melupakan, tapi ketenangan akan mendamaikan.
Komentar
Posting Komentar