Belakangan ini saya mulai menganggap banyak orang yang gagal dalam berpikir, termasuk saya yang tidak habis pikir, bagaimana bisa seorang yang jelas-jelas berstatus sebagai tersangka justru dibela oleh para pengikutnya, hingga ayahnya yang notabene seorang pemuka agama yang pastinya mempunyai nama baik dan tersohor dilingkungan tempat tinggalnya Minggu ini saya dibuat tidak habis pikir hingga gagal berpikir oleh berita pencabulan yang dilakukan disekolah yang notabene berbasis agama. Gilanya, yang melakukan pencabulan adalah anak seorang pemuka agama yang mungkin disegani diwilayah tersebut. Bahkan ada video yang beredar dimana pemuka agama tersebut meminta kepada polisi yang datang agar anaknya tidak ditangkap (lha ??). Keterkejutan saya tidak hanya sampai dititik itu. Beberapa hari kemudian diberitakan kalau kepolisian sampai harus mengepung pondok pesantren selama beberapa jam untuk melakukan penjemputan kepada tersangka, bahkan ada polisi yang sampai harus disiram air pan...
Baiklah, setelah sekian lama, sepertinya saya mulai memutuskan untuk melanjutkan blog ini. Alasannya ?? Macam-macam
Saya sedang berusaha untuk terus priduktif, berusaha tetap menajamkan kepala, semua indra dan nalar, agar hal menulis ini menjadi hal yang biasa, agar saya bisa terus berpikiran waras di tengah ketidawarasan banyak hal yang saya lihat.
Untuk branding ?? ya mungkin, menuju kelulusan kuliah saya yang tinggal kurang lebih 2 semester ini (amin) saya mulai berpikir mengenai mimpi saya menjadi jurnalis. Ada keinginan dalam diri sendiri yang tidak bisa saya bohongi. Ada perasaan menggebu, berharap ada kesempatan untuk saya agar saya bisa bekerja di bidang jurnalistik pada media yang memang dari dulu saya incar, walau mungkin beberapa keadaan kadang membuat saya menutup mata pada mimpi saya,
Tapi terus menjaga mimpi bukan hal yang salah kan ??
Setelah sekian lama tidak membuka blog ini, saya hanya bisa bergumam, ternyata tulisan saya banyak juga ya, tidak hilang dalam arsip walau mungkin jika dianalogikan sebagai gudang, blog ini sudah berdebu, tapi tidak dengan berbagai tulisan di dalamnya yang saya ingat satu persatu latar belakangnya.
Saya mengganti nama blog ini menjadi kain kumal, sebuah rebranding yang saya pikir mungkin cukup untuk menggambarkan diri saya sebagai manusia.
Ya, saya mungkin hanyalah kain kumal yang banyak noda. Berbagai pengalaman, entah itu pengalaman manis, kepahitan, penolakan, tidak dianggap, hingga perhatian yang sangat saya syukuri bagi saya menempel layaknya noda di kepala saya, Tidak, saya tidak ingin menghapus noda noda tersebut.
Ga ada noda ga belajar kan .. : D
Selamat menikmati, semoga saya bisa produktif seperti dulu.
Tuhan berkati
gbr : 1
Komentar
Posting Komentar