Belakangan ini saya mulai menganggap banyak orang yang gagal dalam berpikir, termasuk saya yang tidak habis pikir, bagaimana bisa seorang yang jelas-jelas berstatus sebagai tersangka justru dibela oleh para pengikutnya, hingga ayahnya yang notabene seorang pemuka agama yang pastinya mempunyai nama baik dan tersohor dilingkungan tempat tinggalnya Minggu ini saya dibuat tidak habis pikir hingga gagal berpikir oleh berita pencabulan yang dilakukan disekolah yang notabene berbasis agama. Gilanya, yang melakukan pencabulan adalah anak seorang pemuka agama yang mungkin disegani diwilayah tersebut. Bahkan ada video yang beredar dimana pemuka agama tersebut meminta kepada polisi yang datang agar anaknya tidak ditangkap (lha ??). Keterkejutan saya tidak hanya sampai dititik itu. Beberapa hari kemudian diberitakan kalau kepolisian sampai harus mengepung pondok pesantren selama beberapa jam untuk melakukan penjemputan kepada tersangka, bahkan ada polisi yang sampai harus disiram air pan...
”Tuhan, semoga apa yang di katakan orang itu bukan
kehendak-Mu” batinnya pelan.
Sejujurnya, ibadah tadi pagi
sedikit membuatnya kesal. Dalam ibadah tersebut, tak jarang orang yang menjadi
pembicara dalam ibadah tersebut seakan menyindir agama lain. Dan itu bukanlah
hal yang pertama baginya di mana dalam sebuah khotbah, tersirat suatu maksud
tertentu untuk menjelekkan agama lain.
Kejadian tadi pagi seakan menjadi
puncaknya, ketika seorang pembicara seakan berguyon dengan menanyakan apa
fungsi altar , sambil menunjukkan ilustrsi gambar sebuah altar dengan hio dan
beberapa buah buahan ,lengkap dengan foto seseorang di atasnya, sambil bertanya
:
“Apa mereka yang sudah meninggal bisa makan buah buah
tersebut .. ?? “
Ia tak habis pikir mengapa mereka yang seakan di tunjuk
Tuhan menjadi contoh malah bersikap konyol. Seorang pemuka agama yang tidak
menghargai perbedaan dalam beragama. Terkesan fanatic, namun terlihat dangkal.
Baginya bersikap fanatik thd
agama sendiri bukanlah hal yang salah, hanya saja bisakah itu di lakukan dengan
tetap menghormati serta menghargai keberadaan agama agama lain. Terlebih jika
berposisi sebagai seorang pemuka agama. Bisa di bayangkan bila seorang pemuka
agama yang seharusnya di jadikan contoh dan panutan bagi para jemaatnya
mengatakan hal hal yang tidak enak mengenai agama lain. Toh, bukan tak mungkin
para jemaatnya akan terpengaruh sehingga memiliki cara pandang yang sama .
Biar bagaimanapun agama adalah
nafas hidup seseorang. Agama bukanlah sebuah pakaian yang bisa di copot dan
diganti dengan seenaknya, lebih kepada kepercayaan dan iman, serta hubungan
manusia thd penciptanya.
Sammy tahu, bukan tak mungkin
agama lain melakukan hal yang sama, hanya saja bukankah orang Kristen di
perintahkan Tuhan untuk menjadi garam serta terang bagi dunia ?? Yang berarti
menjadi pembeda dan bertindak sesua dengan kehendak-Nya. Jadi, jika seorang
Kristen melakukan hal yang sama yan mungkin di lakukan oleh para pemuka agama
lain, lalu apanya yang garam ?? Apanya yang terang ??
Sammy kemudian bangkit dari
duduknya. Ia lalu melihat ke arah beranda melalui jendela kamarnya. Terlihat
ibunya sedang membakar beberapa batang hio di tangannya. Seorang ibu yang
sangat menghargai dan menghormati pilihannya, dan tak pernah sekalipun
melarangnya ke gereja sesibuk apapun kegiatannya di gereja.
Komentar
Posting Komentar