Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2022

Berhenti Berfikir

  Belakangan ini saya mulai menganggap banyak orang yang gagal dalam berpikir, termasuk saya yang tidak habis pikir, bagaimana bisa seorang yang jelas-jelas berstatus sebagai tersangka justru dibela oleh para pengikutnya, hingga ayahnya yang notabene seorang pemuka agama yang pastinya mempunyai nama baik dan tersohor dilingkungan tempat tinggalnya Minggu ini saya dibuat tidak habis pikir hingga gagal berpikir oleh berita pencabulan yang dilakukan disekolah yang notabene berbasis agama. Gilanya, yang melakukan pencabulan adalah anak seorang pemuka agama yang mungkin disegani diwilayah tersebut. Bahkan ada video yang beredar dimana pemuka agama tersebut meminta kepada polisi yang datang agar anaknya tidak ditangkap (lha ??). Keterkejutan saya tidak hanya sampai dititik itu. Beberapa hari kemudian diberitakan kalau kepolisian sampai harus mengepung pondok pesantren selama beberapa jam untuk melakukan penjemputan kepada tersangka, bahkan ada polisi yang sampai harus disiram air pan...

Minyak Goreng, Mafia dan Cuan

Beberapa hari lalu, publik dikejutkan dengan ditangkapnya Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Dirjen Perdaglu Kemendag) Indrasari Wisnu Wardhana terkait dugaan perizinan ekspor CPO yang menyebabkan kelangkaan minyak goreng di dalam negeri. Padahal, dalam rapat yang digelar beberapa minggu lalu antara kementerian perdagangan dengan DPR, Wisnu menjadi orang yang membisiki menteri perdagangan Muhammad Lutfi bahwa hari senin akan ada penetapan tersangka 'mafia' minyak goreng yang menyebabkan kelangkaan minyak gorang di dalam negri dan berimbas pada mahalnya harga minyak goreng.  Komoditas minyak goreng memang bukan barang kaleng-kaleng. Kebutuhan masyarakat akan minyak goreng bisa dibilang cukup tinggi. Ironisnya, kelangkaan minyak goreng terjadinya di Indonesia, bahkan salah satu surat kabar yang saya baca, kelangkaan minyak goreng juga terjadi dikalimantan, yang notabene merupakan pulau yang penuh dengan industri sawit yang menjadi merupakan bahan ...

Kerja Cerdas VS Kaya raya

Beberapa minggu lalu, suatu apagi saya dikejutkan oleh kabar yang mengatakan seorang rekan yang saya kenal ditangkap dan telah berbaju orange karena kasus penipuan investasi bodong yang bermodus robot trading. Saya sendiri sebenarnya tidak kenal kenal amat dengan orang tersebut, hanya saja melalui postingannya di sosial media, saya mengetahui bahwa hidupnya banyak berubah setahun terakhir sejak ia memutuskan menekuni robot trading. Dari yang tadinya biasa saja, hingga berhasil membeli rumah seharga 4,5 secara cash !!  Dan dari sosial medianya pula lah saya juga melihat bagaimana ia mengucap syukur pada Tuhan akan perubahan drastis yang terjadi dihidupnya setahun belakangan. Mengucap syukur melalui postingan, hingga berakhir naas ditahan karena dianggap penipuan. Saya sih tidak tahu apa rekan saya tersebut mengetahui atau tidak bahwa hal yang ia jalankan adalah hal yang salah. Toh bisa saja yang ia tahu hanya mendapatkan uang ketika ia berhasil merekrut seseorang bergabung, layaknya...

Merdeka

  1 April 2022. Hari itu saya resmi tidak lagi bekerja sebagai budak korporat setelah terakhir kali bekerja hanya selama dua bulan di perusahaan kertas multinasional. Entah kenapa, tidak ada rasa takut ketika saya memutuskan untuk resign. Beberapa rekan bertanya apakah saya sudah mendapatkan pekerjaan baru atau belum, yang selalu saya jawab dengan kata sudah, walau sejujurnya belum. Saking banyaknya orang yang menanyakan hal yang sama, saya sampai merasa aneh, memang bekerja selalu identik dengan kantoran dan bekerja pada perusahaan lain. Bagaimana dengan dagang ? Bahkan kalau mau jujur, menyapu pun bisa dibilang kerja kan.   Ada kelegaan yang luar biasa yang saya rasakan. Ada kebebasan waktu yang selama ini saya inginkan, toh sejak 2008, saya selalu kerja kantoran dan selalu terikat waktu kantor, membuat saya susah bergerak dan melakukan hal lain selain urusan kantor. Jika ada waktupun, mungkin saya lebih memilih istirahat, setelah penat dengan pekerjaan kantor yang tidak...