Belakangan ini saya mulai menganggap banyak orang yang gagal dalam berpikir, termasuk saya yang tidak habis pikir, bagaimana bisa seorang yang jelas-jelas berstatus sebagai tersangka justru dibela oleh para pengikutnya, hingga ayahnya yang notabene seorang pemuka agama yang pastinya mempunyai nama baik dan tersohor dilingkungan tempat tinggalnya Minggu ini saya dibuat tidak habis pikir hingga gagal berpikir oleh berita pencabulan yang dilakukan disekolah yang notabene berbasis agama. Gilanya, yang melakukan pencabulan adalah anak seorang pemuka agama yang mungkin disegani diwilayah tersebut. Bahkan ada video yang beredar dimana pemuka agama tersebut meminta kepada polisi yang datang agar anaknya tidak ditangkap (lha ??). Keterkejutan saya tidak hanya sampai dititik itu. Beberapa hari kemudian diberitakan kalau kepolisian sampai harus mengepung pondok pesantren selama beberapa jam untuk melakukan penjemputan kepada tersangka, bahkan ada polisi yang sampai harus disiram air pan...
“Jadi abis ini lulus lu mau apa ? “ Ada banyak hal yang berputar di kepala saya ketika di tanya mengenai hal ini. Ya, kuliah saya yang telatnya luar biasa ini sekur sukur akan berakhir maximal 1 tahun lagi, ada rencana di kepala, tapi jujur enggan juga saya utarakan kepada si penanya. Saya tahu mereka mungkin hanya akan tertawa dalam hatinya, melihat saya yang enggan realistis. Ya, realistis menjadi kata terakhir yang berkutat di kepala saya. Ada mimpi yang masih terus saya genggam hingga saat ini, ada asa yang terus saya pelihara walau sejujurnya hampir tidak mungkin ada. Saya ingin menjadi jurnalis, wartawan yang sukur sukur bisa naik sampai jadi pimpinan redaksi, hanya saja jika melihat kenyataannya, itu hal yang pasti sulit. Dalam pandangan saya, jurnalis bukanlah pekerjaan yang mengenal jam kerja, belum lagi soal penghasilan yang tidak besar besar amat. Lebih tepatnya, dalam pandangan saya, menjadi jurnalis lebih kepada panggilan hati. Panggilan hati untuk mengaba...